Kurang dari lima menit berada di liang lahat. Saat keluar dari liang lahat, ia sempoyongan. Sesampainya di masjid, ia disuruh menceritakan apa yang dirasakannya menjadi jenazah.
Ia memegang mic dengan gemetaran. Suaranya parau. Kata-katanya terhalang isak tangis.
“Saya taubat Pak Ustadz... taubat. Saya sering meninggalkan shalat, saya kurang berbakti pada orang tua...” Dosa-dosa disebutkannya satu per satu, padahal di masjid ada ribuan orang. Ia seperti tak peduli. Lima menit menjadi jenazah telah memberinya kesadaran baru. [Ibnu K/Tarbiyah.net]