1.Mengalami kebutaan usai dilempari telur busuk
Kisah pertama datang dari seorang siswa saat teman-temannya merayakan ulang tahunnya. Bukannya senang ia malah kehilangan penglihatannya setelah dilempari telur busuk oleh teman-temannya. Hal ini disadari ketika siswa tersebut hendak membersihkan cairan busuk yang mengenai matanya.
Begitu dibersihkan, matanya malah tak bisa melihat sama sekali. Benar saja, dokter spesialis mata yang memeriksanya mata saat itu mengatakan kalau bakteri telur busuk telah merusak kornea mata siswa ini.
2.Kesetrum di tiang listrik
Pemuda ini bernama Sandy, aaat itu dirinya baru saja genap berusia 28 tahun. Seperti biasa, ia pun mendapat kejutan dari rekan-rekan kerjanya. Tak tanggung-tanggung, para kerabatnya pun mengerjai dirinya sekitar pukul 00.04 dini hari.
Sandy yang saat itu masih tersenyum riang lantas dibawa ke lapangan basket Bumi Serpong Damai,Kota Tanggerang. Dia diikat di salah satu tiang lampu lapangan. Tak cukup sampai di situ, rekan-rekannya kemudian menyiram Sandy dengan air.
Nahas, saat air menyiran tubuh Sandy yang tengah diikat di tiang listrik, ia langsung kena setrum hingga kejang-kejang. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit Eka Hospital, namun nyawa Sandy tak bisa diselamatkan.
3. Kejutan berlebihan berujung kerusakan otak
Hal ini dialami oleh Maizatul Farhanah. Saat itu Farhanah diajak ke kantin oleh teman-temannya. Rupanya, tindakan mengajak Farhanah ke kantin itu hanya mengalihkan perhatian, karena teman-teman lainnya langsung melakukan skenario jahil mereka dengan memasukkan uang senilai Rp 300 ribu dan beberapa ponsel ke dalam tas Farhanah.
Ironisnya, para guru pun terlibat dalam skenario tersebut. Guru-guru yang turut mengikuti itu dimintai untuk berpura-pura memarahi Farhanah karena kedapatan mencuri. Bahkan teman-temannya juga meneriakinya maling.
Sayang, hal tersebut membuat Farhanah syok hingga akhirnya jatuh pingsan. Sejak saat itu, Farhanah menjadi berubah total. Kondisi kejiwaan dan kesehatannya menjadi tidak stabil, dan dia menjadi mudah jatuh sakit.
Walau sempat dirawat secara intensif di rumah sakit selama 14 hari, gangguan otak yang diderita Farhanah tak kunjung membaik. Hingga akhirnya siswi berusia 13 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.