Seperti dikutip merdeka.com, alat kelamin almarhumah tiba-tiba membusuk dan menebarkan bau yang amat tidak sedap, bahkan sampai mengeluarkan belatung.
Tentu saja, ini menjadi pemandangan yang amat mengerikan.
Bahkan orang-orang yang memandikannya sampai berhenti karena tidak tahan menghadapi dan mencium aroma tak sedap itu.
Yang tertinggal hanyalah ibu Wilda, sosok yang sering dilawannya semasa hidup.
Dengan segenap rasa cinta dan kasih sayangnya, aroma busuk itu seolah meluntur. Sang ibu pun terus memandikan jenazah anaknya.
Kemudian di pukul 5 sore, jenazah almarhumah selesai dikafani dan disholatkan lalu dimakamkan di pemakaman umum desa dengan disertai rintik hujan dan isak tangis dari keluarga beserta teman-temannya.