Akun Facebook Siswa yang Aniaya Guru di Madura hingga Tewas Panen Sumpah Serapah dari Warganet

TRIBUNWOW.COM - Akun Facebook pelaku penganiayaan terhadap guru kesenian di Madura yang bernama Budi kini menjadi sasaran luapan emosi netizen.
Pantauan TribunWow.com dari akun Facebook pelaku bernisial H tersebut tampak terakhir diunggah pada 16 Desember 2017.

Resmi Meluncur, Xiaomi Mi MIX 2 Diperkuat RAM 6GB
Unggahan tersebut menampilkan sosok pria yang wajahnya di blur dan menggunakan baju olah raga dengan sepatu yang warnanya berbeda.

Hingga berita ini diturunkan, unggahan akun Facebook H tersebut telah mendapat reaksi lebih dari 1,2 ribu kali dan mendapat 6,2 ribu komentar.
Sebagian memberikan reaksi emoticon marah. 
@Jhonan Achilies: Tiap detik ada coment wkwk rame njir.
@Rafly Adi Pratama: iki lo rek sing duwe kelakuan koyo as*.
@Aris Prasetiyo: Woy ta*.
@Zulfikar Azhari: cita2 luh jadi pembunuh ya,,
dasar *nj*ng sialan.
@Max Millian Fernandez: Enak bgt matiin orrang cuma 7 tahun

...diurus2.... paliing cuman ngelejalanin 3 tahun.

@Agni Andika P: Pembunuh.

@Ohseohyun Exosonelf: Hidup lu gk akn barokah sampai kapanpun camkan itu.
@Elang Baginda Satria: Kau adalah pembunuh.
Melalui unggahan Facebooknya, H ternyata ingin bercita-cita menjadi seorang polisi.
Ia bahkan mengunggah persyaratan menjadi seorang Tamtama Polri tahun 2018.
Postingan ini pun tak luput dari cercaan netter.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru kesenian di Madura harus mengehembuskan nafas terakhirnya usai dianiaya sang murid yang didik selama ini.
Peristiwa menyedihkan ini terjadi ketika sang guru bernama Achmad Budi Cahyanto mengajar kesenian di kelas.
Dikutip Instagram @ratu_gosip, Budi kemudian menegur salah satu muridnya berinisial H lantaran membuat gaduh.
Selain menegur, H juga memberikan tindakan berupa coretan pipi
Tak terima, H kemudian menganiaya sang guru hingga mengalami pecah pembuluh darah di otak.
Setelah sebelumnya terjadi cekcok di antara mereka.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit dr. Soetomo di Surabaya, namun nyawanya tak tertolong.
Budi dikenal sebagai sosok guru muda baik hati dan penuh talenta.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman, mengungkapkan jika budi dikenal pandai bermain musik, seperti biola.
Saat suaminya meninggal, sang istri diketahui tengah hamil 4 bulan.
Sebelumnya, snag istri pernah mengalami keguguran, dan kehamilan ini merupakan kehamilannya yang kedua.
Sementara itu, sebagai seorang guru tidak tetap (GTT), Budi hanya menerima gaji sebesar Rp 500.000 - Rp 600.000 per bulan.
Meski demikian ia tetap bersungguh-sungguh mengajar muridnya.
Saat ini, H telah diamankan oleh kepolisian dan menjalani proses penyelidikan dan hukum. (*)
Loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==