TRIBUNWOW.COM, KEDOYA - Rosidah (35), wanita yang ditemukan menggelandang bersama suaminya, Sanudin (35), di Grogol, Jakarta Barat, ternyata melahirkan di gerobak rongsokan miliknya.
Hal itu dikatakan oleh Sanudin (35) kepada Warta Kota, Jum'at (9/2), di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat.
"Iya, anak saya lahir di gerobak, habis subuh, jam 5. Mau minta tolong sama siapa jam segitu," kata Sanudin.
Bayi laki-laki dari Rosidah dan Sanudin diberi nama Taufik Hidayat, oleh Eneng (42), anggota PKK Kelurahan Grogol, Jakarta Barat, yang membawa Rosidah dan bayinya ke Rumah Sakit Ibnu Sina.
"Waktu itu saya dinasehati supaya kasih nama anak dengan nama yang islami. Akhirnya ibu Eneng kasih nama Taufik Hidayat," tutur Sanudin.
Sanudin lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 7 Januari 1982.
Tahun 1998, ia nekat merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai pemulung.
Tahun 2001, ia dinyatakan mengidap penyakit gula, hingga beberapa jari kakinya membusuk.
"Jempol dan telunjuk kaki kiri sama telunjuk kaki kanan. Saya potong sendiri pakai pisau," ujar Sanudin.
Rosidah memiliki saudara tiri bernama Nining yang merupakan warga Jelambar.
Sedangkan Sanudin memiliki kakak perempuan di Karawang, Jawa Barat, yang bernama Ruwenah.
"Kakak saya ikut suaminya ke Karawang, punya anak tiga," terang Sanudin.
Sebelumnya, bayi laki-laki dari Rosida (35), wanita yang hampir melahirkan di pinggir jalan, Grogol, Jakarta Barat, dibawa ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Balita Tunas Bangsa, Cipayung, Jakarta Timur.
Bayi berusia satu bulan tersebut diberi nama Taufik Hidayat.
Sebelumnya, Taufik sempat dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (08/02).
Taufik terpaksa dibawa ke PSAA Balita lantaran ibunya menderita gangguan kejiwaan. Sedangkan ayahnya, Sanudin (35), memiliki penyakit gula.
"itu anak sampai dibekap mulutnya oleh sang ibu," kata Tarmizi, petugas Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, kepada Warta Kota, Jum'at (09/02).
Menurut Tarmizi, Sanudin tidak bersedia memberikan anaknya kepada negara.
"Dia hanya bersedia dititipkan saja. Jadi, sewaktu-waktu bisa jenguk dan ketemu anaknya," ujar Tarmizi.
Diberitakan, hidup terlantar di jalanan, seorang wanita hampir melahirkan di pinggir jalan. Selama berhari-hari, ia dan suaminya hidup tanpa memiliki tempat berteduh.
Rosida (35) yang sedang hamil tua sebelumnya tinggal bersama suaminya, Sanudin (35).
Sanudin berprofesi sebagai pemulung dan tinggal di sebuah lapak di daerah Grogol, Jakarta Barat.
Namun, setelah lapaknya digusur, Rosida dan Sanudin tidak punya tempat tinggal lagi.
"Yang menolong ibu Rosida saat dalam keadaan ingin melahirkan di pinggir jalan di Jl. Susilo 1, adalah warga Grogol," tutur Ridwan, Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Grogol Petamburan saat menyelamatkan keluarga tersebut pada Jumat (9/2).
Dibantu oleh warga sekitar, Rosida dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina, Grogol, untuk proses bersalin.
Proses persalinan yang dijalani Rosida berjalan lancar.
Ia melahirkan seorang anak laki-laki dalam kondisi sehat dan normal.
"Ibu Eneng dari PKK kelurahan Jelambar dan warga sekitar merasa kasihan dan berinisiatif menampung keluarga itu," terang Ridwan.
Pada saat itu, Rosida dan Sanudin dibantu dengan mengontrak sebuah kamar.
Warga memberinya makan serta pakaian selama satu bulan.
Namun, karena Rosida ternyata memiliki gangguan kejiwaan dan suaminya menderita penyakit gula, warga pun merasa kesulitan dalam memberikan bantuan.
"Suaminya tidak bisa bekerja karena penyakit gula itu dan beberapa jarinya cacat. Akhirnya warga melaporkan kepada kami untuk penanganan lebih lanjut," ujar Ridwan.
Pihaknya bersama petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat melakukan penyelamatan terhadap keluarga tersebut.
Mereka untuk sementara dibawa ke Panti Sosia Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya.
baca sumber